Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan menghormati keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bergabung sebagai kader Partai Golkar.

"Ketika Kang Emil memutuskan bergabung dengan Golkar tentu kita akan hormati putusan tersebut," kata Eddy di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi kabar PAN yang diisukan mengincar Ridwan Kamil untuk bergabung sebagai kader partainya.

"Oh enggak, kita juga kan bersama sama, berikhtiar, bersama-sama mencari kecocokan, sama-sama saling menjajaki," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil fokus pemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024

Ia pun menyambut optimistis merapatnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar yang merupakan rekan koalisi partainya. Menurutnya, semakin banyak tokoh publik yang memiliki rekam jejak baik berperan aktif di partai politik maka dapat mengantarkan perpolitikan Indonesia semakin cerah ke depannya.

"Jadi saya ucapkan selamat kepada Kang Emil, termasuk juga selamat kepada Golkar mendapatkan Kang Emil tokoh Jawa Barat, gubernur yang memiliki rekam jejak yang cukup baik," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Eddy mengaku pihaknya tetap menjalin hubungan baik dengan Ridwan Kamil usai resmi bergabung dengan Partai Golkar. Hal tersebut, lanjut dia, juga tidak menyurutkan tekad PAN untuk terus bersama-sama berperan aktif bagi masyarakat.

"Meskipun di perahu berbeda, saya kira misi kita tetap sama," ucapnya.

Ia menyebut sejauh ini belum ada pembicaraan terkait nama Ridwan Kamil dalam internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB, ujarnya lagi, tengah berfokus membahas perihal wacana perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup dalam pemilu.

"Belum ada, saya kira nanti akan dibahas, kan toh beliau juga baru hitungan minggu baru bergabung ke Partai Golkar," tuturnya.

Ia mengatakan KIB juga tidak akan terburu-buru untuk segera mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusungnya, lantaran sudah memilikinya jadwal dan strategi tersendiri.

"Bahwa ternyata ada berbagai partai yang mengumumkan siapa akan menjadi capresnya, bahkan juga mengatakan sudah terbentuk koalisinya itu tidak membuat kita kemudian merasa ketinggalan kereta," tuturnya.

Pembicaraan terkait capres-cawapres yang diusung, kata Eddy, akan dibahas bersama-sama dan keputusannya akan diambil secara kolektif kolegial, setelah melalui kajian dan proses dalam internal KIB.

Ia menegaskan pula bahwa sejauh ini PAN bersama-sama dengan Partai Golkar dan PPP masih solid dalam sekoci KIB.

"Sangat solid, para ketua umumnya berbicara secara sangat teratur, kita di tim kerja juga berbicara secara sangat teratur," kata Eddy.

Sebelumnya, Rabu (18/1), Ridwan Kamil mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung sebagai kader Partai Golkar dengan posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu Partai Golkar.

"Saya sebenarnya tidak meminta, terserah Pak Airlangga. Tapi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya di posisi Wakil Ketua Umum di (bidang) Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu, Badan Pemenangan Pemilu," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Baca juga: JK ucapkan "ahlan wa sahlan" Ridwan Kamil gabung Golkar
Baca juga: Pakar: Elektabilitas Airlangga akan naik usai tokoh daerah ikut Golkar

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023